Di Sayang Karena Ayam

kembali ;agi dengan cerita cerita penuh tauladan yang bisa membimbing kita untuk menjalani kehidupan,,, yuk kita simakdengan seksama

Pesantren adalah tempat untuk belajar dan memperdalam agama islam, konon katanya cara belajar pesantren mengadopsi cara belajar saolin yang mengikuti agama budha, karena memang agama budha lebih dulu datang di nusantara.
terlepas benar atau tidak pendapat itu, kita ambil positifnya saja.

cara belajar pesantren yaitu dengan cara hidup dan tinggal di asrama, dulu sering di sebut ''mukim'' ,
antara tempat tinggal dan tempat belajar saling berdekatan, karena memang satu kawasan,
para santri di didik dengan ketat, hidup mandiri, di jauhi dengan kehidupan modern yang dapat merusak konsentrasi belajar.

Alkisah di sebuah pesantren,
ada peristiwa unik yang terjadi,,, 
ada beberapa santri yang tidak terima atas perlakuan sang kyai terhadap mereka, mereka menilai ada satu santri yang sangat kyai mereka sayangi sedangkan mereka tidak.
padahal di mata mereka, santri yang kyai sayangi tidak ada istimewanya sama sekali, mereka berfikir, mereka lebih hafal banyak kitab di banding santri yang di sayangi oleh kyai mereka.

Satu hari mereka berunjuk rasa kepada kyai,
mereka menemui kyai dan minta penjelasan atas sikap kyai mereka,,,
mohon maaf kyai, sengaja kami datang menemui kyai meminta kyai untuk menjelaskan, kenapa sikap kyai berbeda kepada kami,,,
kami lihat sikap kyai memberikan perhatian lebih terhadap santri yang satu itu,,,
padahal kami lebih lama belajar di sini, tentunya lebih banyak ilmu yang kami dapat dari dia...

kamu mau tau penjelasan ku, kenapa aku lebih perhatian kepada santri adik kelas mu itu,, jawab sang kyai,,
iya kyai,, kami ingin tau alasan kyai,,

baik lah,,,,,,
jika kalian ingin tau,,,
kamu  ambil ayam dan pisau, satu santri satu ayam dan sebuah pisau,,,
aku perintahkan kalian untuk menyembelih ayam dengan pisau yang kalian bawa itu,,,
tapi ingat,,,
sembelih lah ayam itu, di tempat tidak ada yang melihat....

Berpencarlah para santri santri itu termasuk santri yang di sayangi sang kyai,,,
ada yang lari ke semak semak,, tengok kanan kiri, tidak ada yang lihat, langsung sembelih..
ada yang lari kehutan, lihat kanan kiri, tidak ada orang, langsung potong...
ada yang lari ke bukit, sekira tidak pernah di datangi orang, langsung sikat tuh leher ayam...
berbagai macam tempat para santri itu datangi untuk menyembelih ayam, yang mereka anggap tidak ada yang melihat...
 
Tibalah mereka menghadap kyai mereka,,,
bagaimana para santri,,, sudah kalian sembelih ayam ayam itu di tempat yang sepi yang tidak siapa pun tau..
sudah kyai,, jawab para santri..
 
Tapi ada satu santri yang membawa balik ayam dalam keadahan masih hidup, belum di sembelih,,
dialah santri yang di sayangi kyai...

bertanya lah kyai itu,,,
wahai santri ku kenapa engkau tidak sembelih ayam itu...?!

mohon maaf kyai,,,
tadi sebelum pergi, kyai berpesan kepada kami, agar sembelih ayam ini di tempat yang siapa pun tak mengetahui,,,
maka aku cari tempat yang kyai pesan untuk sembelih ayam ini,,
maka aku ke gunung,
ke dalam rumah,
aku ke bukit bukit,
aku masuk ke ilalang tinggi
aku masuk ke goa, ke tempat tempat di mana tidak ada yang tau, sesuai kemauan kyai...
mohon maaf kyai, saya tidak menemukan tempat itu,
di mana pun aku pergi, ALLAH pasti melihat ku,,,
maka aku tidak bisa menyembelih ayam ini...
 
#renungan_hidup
 

LihatTutupKomentar