Kabar Kabari SEA Games Vietnam, Berita Dari Cabang Pencak Silat Tak Semulus Dugaan

kabar berita di cabang pencak silat, ternyata tahun ini tim pencak silat indonesia harus menahan rasa penasaran
prahara di arena silat sea games vietnam

SEA Games games

SEA Games ke-31 (Asia Tenggara Games) adalah acara multi olahraga yang berlangsung di Hanoi dari 12 Mei hingga 23 Mei.
Pada SEA Games 31, 40 cabang olahraga akan diadakan. Ini adalah kali kedua Hanoi menjadi tuan rumah SEA Games sejak 2003.
Sekarang kita menuju berita arena pencak silat

Bertarung di SEA Games 31, cabang pencak silat pamur

Perkelahian ini menyebabkan kekacauan di gimnasium selama beberapa menit. Setelah itu, atlet Indonesia divonis kalah karena melanggar hukum. Apa yang terjadi?!

Gugatan atlet

Final pencak silat 50 - 55kg putra kelas berat putra antara Khoirudin Mustakim (Indonesia) dan Muhammad Khairi Adib Azhar (Malaysia) berlangsung sengit, tidak hanya di atas matras. Seorang anggota tim Indonesia bahkan sempat adu mulut menggugat wasit, karena tidak setuju dengan keputusan pemberian sanksi tersebut.

Saat pertandingan tersisa sekitar 10 detik, atlet Indonesia itu mendominasi dengan skor 59-50 dan mempunyai peluang besar untuk merebut emas. Namun, pada fase stacking, ia melancarkan tendangan berbahaya ke arah wajah atlet Malaysia, sehingga membuat lawannya cedera parah.

Tak berhenti sampai di situ, pada pertandingan selanjutnya yang berlangsung pada pukul 11.30 WIB, di kelas berat 55 - 60 kg putra antara dua pesilat Muhamad Yachser Arafa (Indonesia) melawan Muhammad Hazim Bin Mohamad Yusli (Singapura), tim Indonesia kembali bertemu.

atlet pencak silat singapura terkapar

Muhamad Yachser Arafa benar-benar mendominasi di hadapan pesilat asal Singapura itu. Bahkan atlet pencak silat perwakilan Indonesia sempat mendaratkan pukulan yang mematahkan gigi lawannya dan kemudian harus keluar lapangan dengan ditandu. Namun, tim wasit memutuskan bahwa pemain Indonesia telah melakukan pelanggaran ketiga dalam pertandingan dan dianugerahi kekalahan.
Pesilat Singapura itu mengalami patah gigi dan juga terbaring di atas tandu, namun tetap mendapatkan medali emas.

Menurut aturan pencak silat, pesilat diperbolehkan untuk memukul semua area badan, kecuali area wajah. Oleh karena itu, 10 poin dikurangi, dan keadaan pun berbalik.
Pada saat yang sama, pesilat Indonesia itu juga didiskualifikasi karena berulang kali melancarkan tendangan berbahaya ke arah lawannya.

Frustrasi dengan keputusan ini, pelatih Pencak Silat Indonesia bergegas ke lapangan dengan protes keras dengan wasit Denny Suparsowo sebagai Pengawas Wasit di SEA Games 31, dan juga dengan seorang  anggota staf pelatih lainnya yang harus berlari untuk turun tangan.

Perkelahian ini menyebabkan kekacauan di gimnasium selama beberapa menit. Setelah itu, atlet Indonesia divonis kalah karena melanggar aturan pencak silat.
Seorang awak media di final pencak silat menyampaikan: "Atlet Indonesia memiliki poin yang dikurangi dan didiskualifikasi karena menendang dan memukul wajah lawan. Atlet Indonesia protes keras, tim keamanan final harus terlibat karena perkelahian itu cukup meluas, yang dengan mudah mempengaruhi seluruh final.
Dengan demikian, tindakan menendang dan meninju lawan di bagian muka,yang di lakukan atlet Indonesia itu terjadi tiga kali berturut-turut sehingga memaksa wasit mendiskualifikasi sesuai aturan pertandingan pencak silat,"

Namun, setelah berita bahwa Indonesia kehilangan kesempatan untuk merebut medali emas, banyak penggemar Vietnam menganggap "tidak adil" karena wasit Vietnam memaksa mereka melakukannya tanpa memahami sumbernya.

Komentar seperti: "Mengapa tuan rumah memiliki banyak medali emas", "Atlet dari negara lain membuat kesalahan yang hanya dapat dideteksi oleh wasit Vietnam", dll., banyak muncul di dunia maya.

Mencari rezeki, tapi belum rezeki

Medali emas yang akan menjadi kalung emas, batal di dapat.
Memang sungguh sangat di sayangkan,
emas sudah ada di depan mata, tapi tidak jadi di dapat, mungkin belum rezeki.

LihatTutupKomentar